Selasa, 09 Desember 2014

ANALISIS TRANSAKSIONAL

Pola Komunikasi Ego State

     Ego state menurut Berne  adalah instansi-istansi dari suatu kepribadian atau identitas suatu individu. Berne juga menjelaskan bahwa ego state merupakan keperibadian manusia dibangun oleh ego state, yakni pola-pola perasaan dan pengalaman yang konsisten dan terkait langsung dengan pola-pola perilaku. Terdapat 3 ego state dalam diri manusia yaitu :
  1. Ego state orang tua ( parents )
  2. Ego state dewasa ( adult )
  3. Ego state anak-anak ( child )
       Menurut Berne didalam bukunya terdapat 3 jenis transaksi, yaitu complementary transaction ( transaksi komplementar ), crossed transaction ( transaksi silang ), dan covert transaction ( transaksi tersembunyi ).

  • Complementary Transaction (transaksi komplementer)
    Jenis transaksi ini merupakan jenis terbaik dalam komunikasi antar individu, karena terjadi kesamaan makna terhadap pesan yang mereka pertukarkan. Pesan yang melengkapi pesan yang lain, meskipun dalam jenis ego yang berbeda. Transaksi ini terjadi ketika pesan yang disampaikan dari satu ego state dan mendapat respon dari lawan bicara sesuai yang diharapkan. Transaksi komplementer terjadi antara dua ego state ( sikap ) yang sama dan dapat terjadi antara dua ego state ( sikap ) yang berbeda namun komplementer. Komunikasi antar peribadi dapat dilanjutkan apabila terjadi teansaksi yang bersifat komplementer karena di antara mereka dapat memahami yang sama dalam suatu makna. Apabila transaksi komplementer dapat diterapkan dalm berkomunikasi sehari-hari, maka individu akan dapat mencapai posisi hidup " i'm ok, you are ok ".

contoh :
Seorang anak SD meminta ayahnya membelikan ia speda baru

Anak : " Ayah saya mau ayah membelikan saya speda baru! "
Ayah : "Ayah mau membelikan kamu speda baru, tetapi kamu harus rajin belajar dan tahun ini nilai rapotmu bagus."
Anak : "Ya ayah, saya akan rajin belajar agar nilai rapot saya bagus.

   Dari contoh percakapan yang saya paparkan di atas, transaksi yang terjadi antara ayah ( ego state parent ) dan anak ( ego state child ) adalah transaksi komplementer dua ego yang berbeda. Respon yang diberikan ayah sesuai dengan harapan anak, begitu pula respon yang diberikan anak sesuai dengan harapan ayah. Dalam transaksi ini terjadi kesamaan pesan yang mereka pertukarkan, pesan yang satu dilengkapi pesan yang lain meskipun jenis ego state yang berbeda. Dari transaksi ayah dan anak ini tercapai posisi hidup i'm ok you're ok.

  • Crossed transaction (transaksi silang)
  Transaksi terjadi ketika pesan yang disampaikan salah satu ego state tidak mendapat respon yang sewajarnya atau tidak mendapat respon sesuai yang diharapkan oleh yang menyampaikan pesan ( komunikator). Akibat dari transaksi silang adalah terputusnya komunikasi antar pribadi karena kesalahan dalam memberikan makna pesan. Orang yang menyampaikan pesan tidak mengkehendaki jawaban yang disampaikan lawan cara, terjadi kesalahan pahaman sehingga kadang-kadang orang beralih ke tema perbicaraan lain.

contoh :
Desi : "Kak, minggu ini saya tidak bisa pulang karena ada tugas dari kampus yang harus saya selesaikan.
Kakak : "kenapa harus tidak pulang? Sepenting apa tugas itu, sehingga kamu tidak pulang ? Kalau kamu tidak pulang uang jajan bulan depan kakak potong.

     Dari contoh tersebut, terjadi transaksi silang antara Desi ( ego state dewasa ) dan kakaknya ( ego state ddewasa ) walaupun ego statenya sama. Pesan yang disampaikan Desi terhadap kakaknya tidak mendapat respon sesuai dengan yang diharapkan oleh si Desi. Biasanya apabila komunikator tidak mengkehendaki respon dari lawan bicara atau terjadi kesalahpahaman sehingga terkadang komunikator mengalihkan ke tema yang lainnya dan bahkan komunikasi antar pribadi akan terputus.

  • Covert Transaction ( transaksi tersembunyi)
Transaksi yang kompleks yang melibatkan dua atau lebih ego state. Pesan yang disampaikan tidak jelas, sehingga salah satu individu menyembunyikan sikapnya. Padahal sikap yang tersembunyi itulah yang ingin mendapatkan  respon dari lawan bicara.

contoh :
   Seorang konseli meminta bantuan kepada konselor dalam memilih jurusan yang sesuai dengan dirinya.
Konselor : "Jurusan apa yang kamu akan pilih nanti ?"
Konseli : "Saya ingin memilih jurusan IPA bu".
Koneslor : "Kamu bisa memilih jurusan IPA, tetapi sebaiknya kamu melihat nilai-nilai pelajaran IPA kamu saat kelas X.

    Dari percakapan di atas konselor menyembunyikan pesan yang ingin disampaikan oleh konseli, yaitu bahawa konseli tidak cocok berada di jurusan IPA ( pesan tersembunyi ) yang sebenarnya pesan tersembunyi inilah yang diharapkan konselor mendapat respon dari konseli. Sehingga konseli sadar bahwa dirinya tidak cocok berada di jurusan IPA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar